KBM Sekolah di Babel, Satgas Penanganan Covid-19 Terapkan Gas dan Rem

Thu, 13 August 2020 09:45 PM
KBM Sekolah di Babel, Satgas Penanganan Covid-19 Terapkan Gas dan Rem

PANGKALPINANG - Sekretariat Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bangka Belitung (Babel) menerapkan pola gas dan rem dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah tatap muka di daerah ini.

Seperti diungkapkan Ketua Sekretariat Pusdalops Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa. Pihaknya sudah menyetujui dimulainya kembali KBM tatap muka untuk jenjang pendidikan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK).

"Hari ini mulai dilakukannya KBM tatap muka tingkat SMA/SMK, sedangkan untuk SD dan SMP direncanakan mulai awal September mendatang. Dan untuk mengawasi KBM tatap muka ini, kami menerapkan pola gas dan rem, dengan tiga hal yang harus diperhatikan sekolah," kata Mikron, Kamis (13/8/2020).

Mikron melanjutkan gas di sekolah berarti dipersilakan melaksanakan KBM tatap muka, asalkan mematuhi protokol kesehatan covid-19. Sedangkan rem apabila jumlah kasus terkonfirmasi positif covd-19 di kabupaten/kota untuk melaksanakan KBM tatap muka meningkat. "Maka kami bisa menghentikan KBM tatap muka dan diganti dengan belajar daring kembali," jelasnya.

Tiga hal yang dimaksud yakni pengelola sekolah, guru dan muridnya. Jika ketiga unsur ini dapat bersinergi menjalani protokol kesehatan, menurut Mikron. maka tidak ada masalah. "Kami juga meminta sekolah untuk tegas terhadap siswa yang melanggar protokol kesehatan seperti tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak," paparnya.

Jika ada siswa tidak menggunakan masker, lanjut Mikron, pihak sekolah silahkan suruh siswa tersebut pulang mengambil masker. "Kalau untuk sekolah hasil monitoring protokol kesehatan semua sudah dipersiapkan," jelasnya.

Untuk mengontrol apakah protokol kesehatan covid-19 sudah dijalankan para siswa atau tidak di sekolah, pihaknya berencana akan kerja sama dengan ekstrakulikuler di sekolah seperti Pramuka dan PMR.

"Nanti Pramuka dan PMR ini akan dilibatkan mengontrol dan mengawasi seluruh siswa, agar mereka tetap patuh menjalani protokol kesehatan covid-19," jelas Mikron.

Ditambahkan Mikron, untuk wilayah Pangkalpinang yang masih memiliki kasus terkomfirmasi positif, hal ini tetap menjadi perhatian apabila ada siswa atau pengelola dan guru yang terkomfirmasi maka KBM tatap muka akan dihentikan dan langsung dilakukan penyelidikan epidemiologi dan tracking.

"Semua akan diperhatikan mulai dari kesiapan sekolah dan lainnya, harus sesuai dengan protokol kesehatan. Apabila ada yang terkomfirmasi maka langsung dihentikan dan ditelusuri. Maka dari itu, kami mengimbau kepada siswa, guru dan pengelola terapkan protokol kesehatan di sekolah, demi kebaikan bersama dan berlanjutnya proses pendidikan dimasa pandemi ini," pungkas Mikron. [Tim]